Pages

Kamis, 25 Oktober 2012

Kuta, Pesona Sunsetmu itu..

Published with Blogger-droid v2.0.9


Kali ini, masih seputar jalan-jalan. Pantai Kuta, bagi anda pasti sudah tidak asing lagi di pendengaran. Ya, Pantai yang satu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Wisatawan asing maupun lokal selalu memenuhi Pantai ini, apalagi ketika musim liburan. 

Nah, Foto di atas itu diambil ketika Sunset tiba. Anda bisa mengawasi gerak matahari perlahan-lahan hingga tenggelam, indah bukan? Menikmatinya bisa dengan berbagai cara, misalnya, ngobrol-ngobrol di bibir pantai bersama orang terkasih, makan jagung bakar atau lumpia yang banyak dijajakan di seputaran pantai, atau dengan berfoto-foto ria :D
Pokoknya kalau anda ke Pantai Kuta, jangan pernah lewatkan moment ini ya..
(Rdy)



25/10/2012 : 5.30PM

Selasa, 23 Oktober 2012

Taman Soekasada Ujung, Warisan Raja Bali yang Lestari




Tak lain tak bukan ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang Karangasem. Rentang waktu yang lama bukan, hanya untuk menulis kelanjutan kisah tentang secuil bagian dari Bali ini, Karangasem :)

Bali, tak pernah berhenti memanjakan mata. Bali, destinasi wisata yang tergolong favorit dan mendunia. Karangasem, hanya sebagian kecil potret keindahannya.




Taman Soekasada Ujung, juga dikenal sebagai Istana Air Ujung atau Taman Ujung, berada di wilayah paling timur Kabupaten Karangasem, di Desa Tumbu, yang berjarak sekitar dua setengah jam dari Kuta. Istana ini dibangun pada tahun 1919 oleh Raja Karangasem terakhir, I Gusti Bagus Jelantik, yang memerintah di Karangasem antara 1909 dan 1945. Letusan Gunung Agung pada tahun 1963 menghancurkan istana air dan semakin rusak akibat gempa bumi besar tahun 1979. Namun pemerintah telah melakukan pemugaran terhadap tempat ini.



Keindahannya, jangan ditanya. Hanya melihatnya saja, saya jamin anda terkagum-kagum. Bagaimana sepetak rumah bisa ada di tengah-tengah kolam yang sedemikian luasnya. Jembatan yang begitu indah dengan ornamen-ornamen naganya. Angsa-angsa putih yang berkeliaran menyambuti anda. Dan yang paling seru adalah pendakian anak tangga menuju satu petak tempat tertinggi yang ada disana. Lelah dan pegal kaki akan segera terbayarkan ketika anda melihat pemandangan di depan anda. Hamparan biru yang luas itu; Pantai, Entah pantai apa namanya saya tak tahu. Tapi yang jelas, Spot inilah yang sering dikunjungi, bahkan seringkali digunakan untuk shooting FTV. Satu lagi, Kalau anda hobi fotografi, tempat ini layak anda jadikan referensi :) (RDY)



cheers :p

22/10/2012 : 4.48PM

Kamis, 18 Oktober 2012

"Hati-nya HATI"




aku dibombardir hati yang seolah berontak.
aku bertarung dengan jutaan kalimat panjang yang trus dilontarkan hati, bertubi-tubi, untung saja tidak sampai mati.
beragam, bermacam-macam.
aku tak pantas menghakimi katanya,
aku diam.
aku hanya menonton tingkah polah hati yang terus kesakitan.
aku terus meredam hati dg satu alasan, CINTA.
tapi hati tak terelakkan.
bahkan hati perlahan menyakiti si empunya.
menyiksa.
bahkan mendera sekenanya..



3.21PM/17102012
Raga-Lemah
bukan karna apa-karna hati
bukan salah saya-salah hati


* mendadak raga berkeringat pucat tiap sesosok itu berkabar kata atau suara
* hai Bulan, godaan ini begitu "Indah" bukan?

Jumat, 12 Oktober 2012

BINTANG TEMARAM




Ketakutan ini tak bertuan, seakan menjadi sel yang semakin hari semakin bertambah banyak. Bertambah menjadi ribuan bahkan. Bintang tak lagi bersinar, ia masih temaram dan akan terus demikian. Namun, kini tak lagi-lagi. Karna bintang telah menemukan sinarnya. Sinar yang sempat hilang. Dan itu Bulan.

Bulan menyadarkan bahwa hidup harus terus berjalan.  “ Ayo, kenali diri. Kamu bintang. Berkat kamu, langit itu berbalut keindahan. Jangan lagi kehilangan sinar”, kata Bulan.

Bintang dan bulan tak pernah tahu mengapa mereka dipertemukan dalam situasi yang demikian. Perkenalan singkat yang tak terbayangkan. Bintang sadar, ada beda yang ia rasakan sejak kali pertama bertemu Bulan. Ahh, Bintang mulai jatuh hati. Bintang kesal, bagaimana bisa ia jatuh hati pada seseorang yang tidak ia mengerti. Bulan pun tak ubahnya demikian.

Tapi sadar, bukankah ini sudah digaris oleh Tuhan? Semua bukan serba kebetulan.

Perjalanan pun dimulai. Kami mencoba menanggalkan segala ketakutan. Kami bersama.
Tawa, tangis, bahagia, amarah, canda, sudah terpacking dalam sepaket raga. Sepaket dalam Bintang, sepaket dalam Bulan. Kami terima.

“Aku suka caramu mencampuradukkan luka, cemburu, kesal, dan semua yang semacam menjadi segumpal rindu yang mengkristal dalam kalbu”, ujar Bintang.
“Aku menikmati semuanya Bulan, perih memang, tapi sensasinya luar biasa”, tambahnya.

“Kamu Bintang, senyummu menyejukkan. Mampu mengubah luka menjadi tawa bahagia. Aku suka. Tapi bukankah aku masih berperang dengan idealismeku sendiri? Terlalu dini hatiku kau curi”, jawab Bulan.

Kami terombang-ambing dalam ketidakmengertian. Kami hanya merasa berkawan dengan hati dan pikiran masing-masing sekian lama. Hanya berkutat pada ego yang sama.

Tapi……………………
perlahan, kebersamaan yang berlalu tanpa dilogika, berubah menjadi CINTA.

Cinta yang konon katanya, dapat mengubah batu menjadi intan. Mengubah gelap menjadi terang. Mengubah Bintang temaram menjadi Bintang bersinar. Dan itu benar.

Perlahan, banyak hal mulai berdatangan memunculkan keraguan dan tanda tanya besar. Bintang tak ubahnya seperti kapal yang berkali-kali karam terhempas ombak. Namun ombak itu pula yang membuatnya kembali ke pelabuhan. CINTA, berkali-kali menjadi alasan utama. Logika bahkan tak mampu menjangkaunya.

Pergumulan batin yang sempat tak karuan. Pergulatan ego yang tak berperasaan. Kekuatan rindu yang menyakitkan. Ketakutan-ketakutan yang sempat meluluhlantakkan. Ketakmampuan logika menerjemahkan.  Pada akhirnya membawa kami dalam kesatuan logis nan masuk akal, PERNIKAHAN.


13102012/10.55 AM
Aku & Kamu = Kita
Rencana-
Menikah-
Mantapkan-
Bukan lagi bukan-bukan

MARRIED.. pilih yakin atau masih bimbang? Silahkan




Kata orang, menikah itu menyenangkan bukan? Bahkan, analogi anak kecil pun menjawabnya demikian. Berarti tak seharusnya pernikahan itu menakutkan bukan? Bahwa nantinya akan ada seseorang dalam hidupmu yang akan menjadi tempatmu berbagi beban, duka, lara, kesal, pedih, perih, dan lainnya yang semacam. Lalu apalagi yang kamu takutkan? Sedang (ketika menikah) kamu sudah tak perlu lagi mencari tempat untuk bersandar, bertukar pikiran, bahkan seseorang yang bersedia bertukar hidup denganmu.

Menikah memang tak seharusnya menakutkan, tapi tak selamanya menyenangkan. Menikah berarti menyatukan jiwa dalam kesatuan yang sakral, yang dilindungi Tuhan. Menikah bukan semata-mata perkara yang kata orang dengan bertambahnya satu anggota keluarga; perlu diberi makan. Menikah juga bukan semata-mata perkara seks yang mengenakkan. Lebih besar, menikah itu adalah tanggung jawab, tanggung jawab lahir-batin. Tanggung jawab yang dimulai ketika tanda tangan kontrak sehidup semati sembari mengucap “ saya terima nikahnya….”. Dan ketika itu juga tanggung jawab orang tua diserahterimakan padamu. Dan ketika itu juga, Tuhan menghibahkan seseorang dalam hidupmu. Istrimu itu Amanat Tuhan. Jaga baik-baik amanat-Nya. Tuhan bahkan lebih tahu apa yang terbaik untukmu ketimbang dirimu sendiri. Ingat, Tuhan tak pernah salah perhitungan. Bukankah ini juga termasuk nikmat Tuhan? lalu, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?

Lillahi ta’ala menjadi solusi yang amat menenangkan sekarang. Percayalah pada Allah, jalani semuanya karena Allah. Tak ada yang lebih indah ketimbang berserah diri pada-Nya sembari berusaha. Maka aku yakin, Ia pun tak akan berdiam diri, segala yang kamu mau akan Ia peruntukkan kemudian.

Kata banyak orang, Hidup itu pilihan kan, mau dibikin senang atau susah, terserah. Mau yakin atau masih bimbang? Silahkan. Tak ada yang melarang. Tapi ingat, waktu tak pernah diam. Bahwa jika kamu telat barang satu detik pun, ia tak kan kembali lagi. Perhitungan itu nyatanya perlu, tapi waktumu kan tidak hanya untuk berkutat dengan ketakutan yang bukan-bukan itu kan?

Sudahi saja kacaumu sekarang. Yakini. Mari berdiri, berjalan, kemudian berlari... ( smile :-D )


Didedikasikan untuk seseorang
Yang dalam diam,
Bimbang,
Antara ketakutan & keyakinan
06.15 PM/11102012