Pages

Rabu, 26 Desember 2012

Ayahku seorang yang hebat !

*sumber gambar: http://fortive.blogspot.com


Siapa bilang ayahku merana? tidak, ia sama sekali tidak merana. Ia merasa menjadi orang yang paling berbahagia karena ia memilikiku. Aku yakin itu. Dan aku menjadi anak yang paling bangga memiliki ayah seperti ia.

Siapa bilang ayahku lara? tidak, sama sekali. Ia merasa menjadi ayah yang paling sempurna karena bisa melihatku tumbuh bertambah umur. Aku selalu yakin bahwa ia menyayangiku lebih dari nyawanya sendiri.

Siapa bilang ayahku lelah? tidak, ia tak pernah lelah. Pernah aku ingat betapa aku bagai bidadari yang diantarnya kemana-mana. Kemanapun. Dulu, aku tidak punya kendaraan, yang di kota bahkan sudah seperti kaki itu. Ayah rela jam istirahatnya hilang demi aku, ayah rela tidak makan siang demi menjemputku. Ayah rela bergaji pas-pasan, asal ia selalu mendapatkan ijin ketika ia harus menjemput atau mengantarku. Menurutnya, itu bahkan lebih dari upah yang big bos bayarkan setiap bulan padanya.

Siapa bilang ayahku lemah? tidak, ia selalu kuat untukku. Bahkan untuk mengantar-jemputku ia butuh stamina prima. Karena jarak antara kantor dan kampusku yang lumayan jauhnya. Bukan hanya kuat fisik saja, ia selalu menguatkanku bahkan ketika aku merasa betapa hidup ini sedemikian tidak bersahabat dengannya.

Ketika aku terluka, sudah pasti ia-lah yang berada di garda terdepan & ikut merasakan perihku. Ia yang pertama kali bersedih ketika aku menangis, aku tau itu. Dan ia yang pertama kali merangkulku, ketika aku merasa sepi-sendiri.

Ahh, ayah, aku pasti akan selalu merindukan masa-masa itu. Masa ketika aku masih merindui bau ketiakmu sebelum tidur, Masa ketika aku merasa menjadi bidadarimu yang kau agung-agungkan, Masa ketika kau masih menciumku sebelum aku terlelap-terjaga dalam mimpi, Masa ketika---aku belajar banyak hal darimu.

Ayah, aku kini sudah dewasa. Terima kasih telah mengajarkanku banyak hal tentang warna-warni hidup yang seperti pelangi, Terima kasih telah mengajarkanku menjadi pribadi yang tegar dan kuat. Terima kasih telah mengajarkanku akan banyak hal...

Terima kasih telah menjadi ayah yang hebat untuk anak-anakmu,
Aku akan tetap menjadi bidadarimu, selalu.
Aku bangga, aku punya ayah hebat sepertimu.

*mengenangmu-aku bahkan lupa waktu*


DPS-JN, 26122012-7.13pm
Iloveyou
*didedikasikan untuk Bp. Rusyanto, ayahku

Sabtu, 22 Desember 2012

Dibalik Segudang Teori; Episode Skripsi



Skripsi?
Pernah dengar satu kata ini?
Skripsi, Kata yang amat keramat untuk mahasiswa/i tingkat akhir seperti saya hari ini. Dan sepanjang yang saya rasakan, paling susah adalah bagaimana mengawali. Setelah itu, semua aman terkendali. Kebanyakan orang mengatakan, “sedang menyusun skripsi”. Tahukah anda? Bahwa bahasa menyusun itu terkesan sangatlah mudah, semudah mengucapkannya. Padahal, jujur saja, saya setengah mati mengerjakannya. Mulai dari pengumpulan data, penguasaan materi dan teori, hingga slide presentasi harus disiapkan matang-matang. Pemilihan teori, ini nih yang seringkali membuat penggarap skripsi angkat ‘kaki’. Teori, ini yang berkali-kali dipertanyakan oleh sang penguji. Salah teori? Jangan sampai. Eiitss, ini baru sampai pada tahap ujian proposal, bab I. Bab II? Bab III? Menunggumu kemudian..
Untuk ada yang bingung bagaimana proses akademik ketika skripsi, (Fakultas Sastra-Universitas Udayana khususnya) silahkan lanjut baca artikel ini;
  1. Penyusunan Bab I,
  2. Setelah selesai, proposal diseminarkan di hadapan beberapa dosen dan kawan-kawan untuk menampung segala masukan & perbaikan,
  3. Setelah proses kedua selesai, silakan ajukan proposal tersebut ke Jurusan atau Prodi,
  4. SK calon pembimbing diterbitkan kemudian setelah sebelumnya mendapat persetujuan ketua Jurusan/ Prodi,
  5. Pembimbing yang direkomendasikan akan memberi revisi pertama dan seterusnya hingga proposal anda mendekati sempurna,
  6. Tahap selanjutnya adalah Ujian Proposal atau seringkali disebut Ujian Komprehensif,
  7. Setelah itu, kembali anda akan menerima revisi bersama keputusan proposal ‘Penjudulan’ skripsi anda layak diterima atau tidak. Jurusan saya memberi deadline 2bulan setelah ujian, skripsi (Bab II) harus sudah terkumpul,
  8. Bab II-IV mulai dikerjakan, dengan menggunakan referensi beragam, mulai dari buku dengan ketebalan ratusan halaman, artikel-artikel internet yang selalu menjadi teman santap makan siang atau malam, dan macam-macam,
  9. Revisi-Lagi-Lagi-dan-Lagi, sampai tercapai hasil akhir yang memuaskan,
  10. Urus surat-surat bebas tanggungan agar tidak ada yang dirugikan,
  11. Kemudian => Ujian Skripsi; Final.

Malas, sepertinya masih menjadi peringkat pertama seputar kendala penyusunan skripsi. Mau tau tips-nya agar kata “malas” itu tidak membuat anda menjadi mahasiswa abadi? Jangan pergi dari blog ini ^^
  1. Kuatkan niat & kemauan,
  2. Perbanyak dukungan,
  3. Buat deadline,
  4. Mulai dari kerjakan hal-hal mudah yang membuat anda tertarik, sehingga mengerjakan skripsi bukan dianggap beban,
  5. Tak perlu tergesa-gesa, tetapi utamakan kontinuitas dalam pengerjaan,
  6. Selamat mengerjakan, good job kawan !

“Semuanya akan terasa mudah, jika anda tau bagaimana menyenangkan hati“
[-RDY-]



Dps-JN-9.35PM, 22122012
*Gambar diambil dari maskoko.com

Kamis, 13 Desember 2012

Untittled




Juni, enam bulan lalu
Kau datang. Hanya untuk berteman, pikirku. Ya, aku masih dengan acuh tidak menghiraukanmu. Aku, penjaga warnet yang seringkali kau singgahi hanya untuk sekedar print-out laporanmu yang teramat banyak nian. Kamu tau, sejak pertemanan kita terjalin di jejaring sosial yang disebut orang facebook itu--diam-diam ada kupu-kupu beterbangan di perutku. Menggelitikku, mengajakku tuk mengenalmu & dirimu.

Juli, Kupu-kupu
            Kupu-kupu dalam perutku, ternyata mampu menarikku menyapa(mu). Hai, Hello, entah apa yang aku ucapkan padamu pertama kali waktu itu. Yang jelas, kita terlibat percakapan bebas. Mulai itu, selalu ada jendela chat terbuka untukmu, aku menantimu.

Agustus, kamu
            Aku merasakan ada getar-getar dalam tiap helaan nafasmu, bahkan aku sudah mulai tak peduli bagaimana suaramu. Entah serak-serak basah atau merdu. Yang pasti aku tau, aku merindukan suaramu setiap hari-detik-waktu.
            Baru-baru aku tau, ada rasa yang tak biasa menyinggahi hati bahkan menduduki otakku. Kata banyak orang sih, namanya cinta. Aku mulai jatuh pada dia. Bukan jatuh yang berimplikasi sakit tentunya. Tapi jatuh yang menyenangkan, jatuh hati. Oia, aku lupa, banyak rangkaian kata-kata yang tak luput membuatku jatuh hati padanya. Entah dengan maksud merayu atau apa, intinya aku suka. Agustus rupanya membuatku benar-benar jatuh hati padanya.


September, Hati
            Kamu mulai membuka hati. Untukku. Meski aku belum tau pasti, apa yang kamu rasa sesungguhnya. Pun begitu, aku senang. Jika kata bahagia dirasa tak berlebihan, mungkin aku akan katakan aku bahagia. Pengibaratan saja, sepertinya, radarku telah berhenti padanya.

Oktober, Awal (kita)
            Aku tak tahu harus sedih atau bahagia. Ingatkah kamu, di bulan ini keluarga kita saling bertemu rupa. Menetapkan tanggal pertunangan sekaligus lamaran kita. Ahh, belum pernah aku sebahagia ini sebelumnya.

November, Aku-Kamu-Cinta
            Ini dia, bulan yang tak henti-hentinya membuatku berucap syukur, berseri-seri rona pipi, hingga bulir bening menghujani pipi. Karena bahagia, iya. Bulan November yang menakjubkan bagiku dan mungkin bagi kita. November yang selalu kita elu-elukan. Ini bingkisan Tuhan yang telah dipersiapkan-Nya untukmu sayang. *Sungguh, semakin aku cinta. Aku, kamu, cinta, terserah padamu urutannya.

Desember, Takjub
            Mungkin benar kata orang, niat baik selalu diiringi cobaan. Ya, Rintangan demi rintangan mulai berdatangan. Aku sempat kehabisan akal menghadapinya. Tapi aku percaya, Tuhan masih selalu ada untukku kan?. Dan yang pasti, aku tau, kamu-lah yang dipilihkan Tuhan untukku. Aku tidak akan kemana-mana, aku tetap pada porosnya. Porosku, ya kamu itu..

DPS-JN-13112012-10.55PM
(Kronologi-
Cinta-
Dia)

Kamis, 06 Desember 2012

Sajak = Kamu


Saya tidak tau mengapa saya suka membaca sajak sejenak setelah saya merasa kesepian atau kebingungan.
Dalam sajak, saya banyak temukan hal yang tidak saya temukan dalam realita.
Sajak dapat mewakili perasaan baik yang menyenangkan, menyedihkan, maupun yang menyakitkan sekalipun. Namun sajak tetap dengan keindahannya menyimpulkan. Ia selalu tau cara membahagiakan seseorang. Sajak selalu mampu mewakili apa yang tak mampu mulut katakan.
Sajak itu mendewasakan, hadirnya memberi kesempatan untuk manusia berpikir makna tentang setiap jengkal penggal katanya.
Begitu indahnya sebuah sajak bukan?
Saya jatuh hati padanya (sajak itu), juga pada kamu, yang tak pernah berhenti memunculkan sajak baru dalam otakku.


“Saat mulut ini tak mampu katakan,
tak cukup meyakinkan dirimu bahkan,
biarlah sajak yang bisikkan; bahwa aku cinta kamu.”



DPS-JN, Malam Jumat-08.40PM,061212

Hari ke-10, Bulan ke-11, Tahun 2012


Hari itu, hari yang mampu membuat jantungku berdegup kencang. Bahkan (si)apapun tak mampu meredamnya.
Mungkin kali itu aku hanya berpikir, pelukmulah yang menjadi penenangnya.
“Bagaimana bisa, di hari yang biasa dinanti-nanti para wanita ini aku justru melelehkan air mata?”, pasti pertanyaan ini yang terngiang dalam otakmu sewaktu lalu.
Kamu tau.. ini bukan air mata sembarangan.
Ini air mata bahagia, saking bahagianya sampai-sampai harus air mata yang mewakilinya. Bahagia sungguh, karena kini ada sesuatu yang kau lingkarkan di jari manis kiriku.
Karena sebuah janji tengah diikrarkan, dihadap banyak orang.

10-11-12 adalah hari berurutan yang sungguh menakjubkan (bagi kami).
Sistematikanya begini,
10-11-12; ikrar dan harap kami rangkai dalam sebuah peristiwa,
11-11-12; hari pertama kami merasa satu jiwa, kedekatan yang luar biasa,
12-11-12; ini harinya, hari dimana ia bahagia telah sekian tahun menapaki perjalanan di bumi-Nya –ulangtahun tepatnya-

Kamu, lelaki yang mampu mengambil habis hatiku tanpa tersisa.
Aku, wanita yang selalu mendamba pelangi, kini menemukan pelangi(nya) di kamu.
Aku dan kamu kini satu, berharap masih ada pelangi baru yang Tuhan ciptakan kemudian. -Pertengahan tahun depan-

DPS-JN, 061212
Hutang tulisan-
lunas terbayarkan.

Minggu, 11 November 2012

Happy Birthday to You Cinta..





A special Moment for Us,
10 until 12 November 2012
[Novan & Ryan]
Love u, more and more

Kamis, 25 Oktober 2012

Kuta, Pesona Sunsetmu itu..

Published with Blogger-droid v2.0.9


Kali ini, masih seputar jalan-jalan. Pantai Kuta, bagi anda pasti sudah tidak asing lagi di pendengaran. Ya, Pantai yang satu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Wisatawan asing maupun lokal selalu memenuhi Pantai ini, apalagi ketika musim liburan. 

Nah, Foto di atas itu diambil ketika Sunset tiba. Anda bisa mengawasi gerak matahari perlahan-lahan hingga tenggelam, indah bukan? Menikmatinya bisa dengan berbagai cara, misalnya, ngobrol-ngobrol di bibir pantai bersama orang terkasih, makan jagung bakar atau lumpia yang banyak dijajakan di seputaran pantai, atau dengan berfoto-foto ria :D
Pokoknya kalau anda ke Pantai Kuta, jangan pernah lewatkan moment ini ya..
(Rdy)



25/10/2012 : 5.30PM

Selasa, 23 Oktober 2012

Taman Soekasada Ujung, Warisan Raja Bali yang Lestari




Tak lain tak bukan ini adalah lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang Karangasem. Rentang waktu yang lama bukan, hanya untuk menulis kelanjutan kisah tentang secuil bagian dari Bali ini, Karangasem :)

Bali, tak pernah berhenti memanjakan mata. Bali, destinasi wisata yang tergolong favorit dan mendunia. Karangasem, hanya sebagian kecil potret keindahannya.




Taman Soekasada Ujung, juga dikenal sebagai Istana Air Ujung atau Taman Ujung, berada di wilayah paling timur Kabupaten Karangasem, di Desa Tumbu, yang berjarak sekitar dua setengah jam dari Kuta. Istana ini dibangun pada tahun 1919 oleh Raja Karangasem terakhir, I Gusti Bagus Jelantik, yang memerintah di Karangasem antara 1909 dan 1945. Letusan Gunung Agung pada tahun 1963 menghancurkan istana air dan semakin rusak akibat gempa bumi besar tahun 1979. Namun pemerintah telah melakukan pemugaran terhadap tempat ini.



Keindahannya, jangan ditanya. Hanya melihatnya saja, saya jamin anda terkagum-kagum. Bagaimana sepetak rumah bisa ada di tengah-tengah kolam yang sedemikian luasnya. Jembatan yang begitu indah dengan ornamen-ornamen naganya. Angsa-angsa putih yang berkeliaran menyambuti anda. Dan yang paling seru adalah pendakian anak tangga menuju satu petak tempat tertinggi yang ada disana. Lelah dan pegal kaki akan segera terbayarkan ketika anda melihat pemandangan di depan anda. Hamparan biru yang luas itu; Pantai, Entah pantai apa namanya saya tak tahu. Tapi yang jelas, Spot inilah yang sering dikunjungi, bahkan seringkali digunakan untuk shooting FTV. Satu lagi, Kalau anda hobi fotografi, tempat ini layak anda jadikan referensi :) (RDY)



cheers :p

22/10/2012 : 4.48PM

Kamis, 18 Oktober 2012

"Hati-nya HATI"




aku dibombardir hati yang seolah berontak.
aku bertarung dengan jutaan kalimat panjang yang trus dilontarkan hati, bertubi-tubi, untung saja tidak sampai mati.
beragam, bermacam-macam.
aku tak pantas menghakimi katanya,
aku diam.
aku hanya menonton tingkah polah hati yang terus kesakitan.
aku terus meredam hati dg satu alasan, CINTA.
tapi hati tak terelakkan.
bahkan hati perlahan menyakiti si empunya.
menyiksa.
bahkan mendera sekenanya..



3.21PM/17102012
Raga-Lemah
bukan karna apa-karna hati
bukan salah saya-salah hati


* mendadak raga berkeringat pucat tiap sesosok itu berkabar kata atau suara
* hai Bulan, godaan ini begitu "Indah" bukan?

Jumat, 12 Oktober 2012

BINTANG TEMARAM




Ketakutan ini tak bertuan, seakan menjadi sel yang semakin hari semakin bertambah banyak. Bertambah menjadi ribuan bahkan. Bintang tak lagi bersinar, ia masih temaram dan akan terus demikian. Namun, kini tak lagi-lagi. Karna bintang telah menemukan sinarnya. Sinar yang sempat hilang. Dan itu Bulan.

Bulan menyadarkan bahwa hidup harus terus berjalan.  “ Ayo, kenali diri. Kamu bintang. Berkat kamu, langit itu berbalut keindahan. Jangan lagi kehilangan sinar”, kata Bulan.

Bintang dan bulan tak pernah tahu mengapa mereka dipertemukan dalam situasi yang demikian. Perkenalan singkat yang tak terbayangkan. Bintang sadar, ada beda yang ia rasakan sejak kali pertama bertemu Bulan. Ahh, Bintang mulai jatuh hati. Bintang kesal, bagaimana bisa ia jatuh hati pada seseorang yang tidak ia mengerti. Bulan pun tak ubahnya demikian.

Tapi sadar, bukankah ini sudah digaris oleh Tuhan? Semua bukan serba kebetulan.

Perjalanan pun dimulai. Kami mencoba menanggalkan segala ketakutan. Kami bersama.
Tawa, tangis, bahagia, amarah, canda, sudah terpacking dalam sepaket raga. Sepaket dalam Bintang, sepaket dalam Bulan. Kami terima.

“Aku suka caramu mencampuradukkan luka, cemburu, kesal, dan semua yang semacam menjadi segumpal rindu yang mengkristal dalam kalbu”, ujar Bintang.
“Aku menikmati semuanya Bulan, perih memang, tapi sensasinya luar biasa”, tambahnya.

“Kamu Bintang, senyummu menyejukkan. Mampu mengubah luka menjadi tawa bahagia. Aku suka. Tapi bukankah aku masih berperang dengan idealismeku sendiri? Terlalu dini hatiku kau curi”, jawab Bulan.

Kami terombang-ambing dalam ketidakmengertian. Kami hanya merasa berkawan dengan hati dan pikiran masing-masing sekian lama. Hanya berkutat pada ego yang sama.

Tapi……………………
perlahan, kebersamaan yang berlalu tanpa dilogika, berubah menjadi CINTA.

Cinta yang konon katanya, dapat mengubah batu menjadi intan. Mengubah gelap menjadi terang. Mengubah Bintang temaram menjadi Bintang bersinar. Dan itu benar.

Perlahan, banyak hal mulai berdatangan memunculkan keraguan dan tanda tanya besar. Bintang tak ubahnya seperti kapal yang berkali-kali karam terhempas ombak. Namun ombak itu pula yang membuatnya kembali ke pelabuhan. CINTA, berkali-kali menjadi alasan utama. Logika bahkan tak mampu menjangkaunya.

Pergumulan batin yang sempat tak karuan. Pergulatan ego yang tak berperasaan. Kekuatan rindu yang menyakitkan. Ketakutan-ketakutan yang sempat meluluhlantakkan. Ketakmampuan logika menerjemahkan.  Pada akhirnya membawa kami dalam kesatuan logis nan masuk akal, PERNIKAHAN.


13102012/10.55 AM
Aku & Kamu = Kita
Rencana-
Menikah-
Mantapkan-
Bukan lagi bukan-bukan

MARRIED.. pilih yakin atau masih bimbang? Silahkan




Kata orang, menikah itu menyenangkan bukan? Bahkan, analogi anak kecil pun menjawabnya demikian. Berarti tak seharusnya pernikahan itu menakutkan bukan? Bahwa nantinya akan ada seseorang dalam hidupmu yang akan menjadi tempatmu berbagi beban, duka, lara, kesal, pedih, perih, dan lainnya yang semacam. Lalu apalagi yang kamu takutkan? Sedang (ketika menikah) kamu sudah tak perlu lagi mencari tempat untuk bersandar, bertukar pikiran, bahkan seseorang yang bersedia bertukar hidup denganmu.

Menikah memang tak seharusnya menakutkan, tapi tak selamanya menyenangkan. Menikah berarti menyatukan jiwa dalam kesatuan yang sakral, yang dilindungi Tuhan. Menikah bukan semata-mata perkara yang kata orang dengan bertambahnya satu anggota keluarga; perlu diberi makan. Menikah juga bukan semata-mata perkara seks yang mengenakkan. Lebih besar, menikah itu adalah tanggung jawab, tanggung jawab lahir-batin. Tanggung jawab yang dimulai ketika tanda tangan kontrak sehidup semati sembari mengucap “ saya terima nikahnya….”. Dan ketika itu juga tanggung jawab orang tua diserahterimakan padamu. Dan ketika itu juga, Tuhan menghibahkan seseorang dalam hidupmu. Istrimu itu Amanat Tuhan. Jaga baik-baik amanat-Nya. Tuhan bahkan lebih tahu apa yang terbaik untukmu ketimbang dirimu sendiri. Ingat, Tuhan tak pernah salah perhitungan. Bukankah ini juga termasuk nikmat Tuhan? lalu, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan?

Lillahi ta’ala menjadi solusi yang amat menenangkan sekarang. Percayalah pada Allah, jalani semuanya karena Allah. Tak ada yang lebih indah ketimbang berserah diri pada-Nya sembari berusaha. Maka aku yakin, Ia pun tak akan berdiam diri, segala yang kamu mau akan Ia peruntukkan kemudian.

Kata banyak orang, Hidup itu pilihan kan, mau dibikin senang atau susah, terserah. Mau yakin atau masih bimbang? Silahkan. Tak ada yang melarang. Tapi ingat, waktu tak pernah diam. Bahwa jika kamu telat barang satu detik pun, ia tak kan kembali lagi. Perhitungan itu nyatanya perlu, tapi waktumu kan tidak hanya untuk berkutat dengan ketakutan yang bukan-bukan itu kan?

Sudahi saja kacaumu sekarang. Yakini. Mari berdiri, berjalan, kemudian berlari... ( smile :-D )


Didedikasikan untuk seseorang
Yang dalam diam,
Bimbang,
Antara ketakutan & keyakinan
06.15 PM/11102012