Pages

Sabtu, 22 Desember 2012

Dibalik Segudang Teori; Episode Skripsi



Skripsi?
Pernah dengar satu kata ini?
Skripsi, Kata yang amat keramat untuk mahasiswa/i tingkat akhir seperti saya hari ini. Dan sepanjang yang saya rasakan, paling susah adalah bagaimana mengawali. Setelah itu, semua aman terkendali. Kebanyakan orang mengatakan, “sedang menyusun skripsi”. Tahukah anda? Bahwa bahasa menyusun itu terkesan sangatlah mudah, semudah mengucapkannya. Padahal, jujur saja, saya setengah mati mengerjakannya. Mulai dari pengumpulan data, penguasaan materi dan teori, hingga slide presentasi harus disiapkan matang-matang. Pemilihan teori, ini nih yang seringkali membuat penggarap skripsi angkat ‘kaki’. Teori, ini yang berkali-kali dipertanyakan oleh sang penguji. Salah teori? Jangan sampai. Eiitss, ini baru sampai pada tahap ujian proposal, bab I. Bab II? Bab III? Menunggumu kemudian..
Untuk ada yang bingung bagaimana proses akademik ketika skripsi, (Fakultas Sastra-Universitas Udayana khususnya) silahkan lanjut baca artikel ini;
  1. Penyusunan Bab I,
  2. Setelah selesai, proposal diseminarkan di hadapan beberapa dosen dan kawan-kawan untuk menampung segala masukan & perbaikan,
  3. Setelah proses kedua selesai, silakan ajukan proposal tersebut ke Jurusan atau Prodi,
  4. SK calon pembimbing diterbitkan kemudian setelah sebelumnya mendapat persetujuan ketua Jurusan/ Prodi,
  5. Pembimbing yang direkomendasikan akan memberi revisi pertama dan seterusnya hingga proposal anda mendekati sempurna,
  6. Tahap selanjutnya adalah Ujian Proposal atau seringkali disebut Ujian Komprehensif,
  7. Setelah itu, kembali anda akan menerima revisi bersama keputusan proposal ‘Penjudulan’ skripsi anda layak diterima atau tidak. Jurusan saya memberi deadline 2bulan setelah ujian, skripsi (Bab II) harus sudah terkumpul,
  8. Bab II-IV mulai dikerjakan, dengan menggunakan referensi beragam, mulai dari buku dengan ketebalan ratusan halaman, artikel-artikel internet yang selalu menjadi teman santap makan siang atau malam, dan macam-macam,
  9. Revisi-Lagi-Lagi-dan-Lagi, sampai tercapai hasil akhir yang memuaskan,
  10. Urus surat-surat bebas tanggungan agar tidak ada yang dirugikan,
  11. Kemudian => Ujian Skripsi; Final.

Malas, sepertinya masih menjadi peringkat pertama seputar kendala penyusunan skripsi. Mau tau tips-nya agar kata “malas” itu tidak membuat anda menjadi mahasiswa abadi? Jangan pergi dari blog ini ^^
  1. Kuatkan niat & kemauan,
  2. Perbanyak dukungan,
  3. Buat deadline,
  4. Mulai dari kerjakan hal-hal mudah yang membuat anda tertarik, sehingga mengerjakan skripsi bukan dianggap beban,
  5. Tak perlu tergesa-gesa, tetapi utamakan kontinuitas dalam pengerjaan,
  6. Selamat mengerjakan, good job kawan !

“Semuanya akan terasa mudah, jika anda tau bagaimana menyenangkan hati“
[-RDY-]



Dps-JN-9.35PM, 22122012
*Gambar diambil dari maskoko.com

1 komentar:

Bagus Bahagio Rahardjo mengatakan...

hwahahahaha... sepertinya ini lebih ke curhatan yaah?
hehehe, tp Pasti membantu!!
Lanjuut!!