Pages

Sabtu, 19 November 2011

Ketika Kesejatian Cinta Harus Diuji




Cinta itu memang lucu. Kadang sedih kadang senang. Kadang mujur kadang malang. Kadang riang kadang garang, kadang susah kadang indah.

Seseorang itu kembali hadir dalam kehidupanku setelah kian lama menghilang. Anehnya, dia datang ketika aku sudah dipinang lelakiku, Ata. Dia datang membangkitkan kembali kenangan antara aku dan dirinya yang sudah kuhapus total. “Kenapa kamu datang lagi?”, tanyaku pada seseorang itu. “Keegoisan cinta membawaku datang kembali padamu. Meskipun aku tau, kamu sudah dipinang oleh seseorang yang tentunya kamu cinta. Aku seakan dihantui dua pilihan ketika itu, dan aku tau jawabannya hanya kamu”, jawabnya. “Aku bukan lagi milikmu, ingat itu. Kesempatan yang pernah aku berikan dulu, telah kamu sia-siakan dan sekarang kamu datang lagi untuk mengemis-emis kesempatan?”, jawabku tersedu-sedu, karna jujur dalam hati ini masih terbesit angan tuk memilikinya. Sayang seribu sayang, hati ini sudah terlampau garang tuk kembali didekati. Hati ini sudah terlalu sensitif dengan yang namanya cinta-cintaan.
Aku masih teringat jelas bagaimana cintamu menyia-nyiakanku, meluluhlantakkan cintaku yang masih lajang tiga masa silam. Bagaimana seorang wanita membuaimu ke pelukannya. Aku masih ingat itu. Dan aku tidak mau hal yang sama kembali menimpaku. Sungguh. “Apa kau masih meragukanku?”, tanya seseorang itu. Aku………diam terpaku.

“sayang, apa yang kamu pikirkan beberapa waktu ini? Senyummu tampak layu, wajahmu tampak memucat, matamu sendu. Apa gerangan yang membuatmu demikian?”.

“Aku tak mengerti mengapa cinta memposisikan diriku pada saat-saat yang mengerikan. Mengharuskan aku memilih dua pilihan yang sulit. Antara kamu, dan seseorang itu”.

“Siapa dia? Aku ingin sekali bertemu dengannya. Apa cintanya bisa membahagiakanmu sayang?”

“Tidak perlu kau bertemu dengannya, dia seseorang yang pernah menyakitiku di masa lalu. Semakin kesini, aku semakin tidak punya nyali tuk mencintainya. Aku terlampau takut hatiku kembali tersiksa karenanya”.

“Sungguh, jika dia orang yang bisa membawamu dalam kebahagiaan aku rela melepasmu. Karna sesungguhnya aku akan bahagia ketika melihatmu bahagia. Sekalipun itu membuat hatiku terluka”.

“tidak sayang, sekarang aku tau pada siapa hatiku harus berpaut. Padamu hatiku, tak lagi dapat berpaling. Ini adalah jawaban akan sepuluh tahun penantianmu. Seseorang itu hanya ujian tuk kita lewati berdua. Love You Honey”.


Cinta sejati takkan pernah mati, sekalipun berkali-kali harus terluka. Dia akan tetap berkata, “apapun yang membuatmu bahagia, aku rela”.

-takkan lagi- Dps, 21.00, 19112011
Janjiku kali ini-hati ini tetap milikmu, Ata

5 komentar:

bama mengatakan...

Jangan pernah membuat dia (yang sekarang) merasa kecewa, karna ia telah memberikan hatinya hanya untukmu, meski kau masih mengiginkan yg lama, tp apakah suatu saat nanti tidak ada hati yang tersakiti?

RyanDwi mengatakan...

mas bama, makasi mas support-nya :(
doakan aku berhasil melewati smua ini ya .

maaf.darisurga.blogspot mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
maaf.darisurga.blogspot mengatakan...

bama@ tak slamanya cinta lama menyakitkan...

bama mengatakan...

Memang aq g begitu tau tentang cinta, tapi aq tau persis apa yg namanya sakiiiit dan aq tak ingin sahabatku juga merasakan hal itu.................