Pages

Kamis, 17 November 2011

NYANYIAN HATI UNTUK IBU



Bu, aku masih ingat selalu ketika sepasang bola matamu menatapku tajam.
Hampir setiap kali ketika tanpa sengaja aku mengucap namanya.
Iya aku tau Bu, perjalananku ini amatlah panjang.
Masih terlampau jauh bahkan untukku mengarunginya.
Tapi aku yakin bu, hanya dia teman setiaku satu-satunya.

Bu, aku mencintainya.
Bahkan aku berharap suatu saat nanti kau akan membukakan gerbang yang telah lama kau tutup rapat-rapat berdua dengan ayah.
aku tau aku masih terlampau belia untuk menghakimimu.
tapi ini pilihanku.

Oh ya bu,
dengar aku,
 suatu saat nanti dia bukan hanya jadi teman setiaku tapi juga kawan untuk ibu.

(siAPa-yang-pertama,dps, 211011:23.20)

0 komentar: